Senin, 24 November 2014

Rindu Sejenak

      Siang berganti malam, malam pun menguap menjadi siang kembali. Begitu cepat hari-hari berlalu. Tiba-tiba sudah seminggu, sudah sebulan, sudah setahun saja kehidupan ini terus berlanjut menuju ke arah yang masih samar-samar untuk di prediksi. Seandainya boleh protes, tentu aku akan meminta untuk sekedar mundur beberapa tahun ke belakang untuk menyapa kawan-kawanku dengan senyum terbaik jika aku tahu kenyataan sekarang adalah hanya sekedar mengirim kabar lewat sms saja sangat sulit. Entah yang sibuk kuliah, atau mungkin sudah ada yang sibuk bekerja, dan lain-lain yang menjadikan alasan kuat untuk tidak merespon sms tersebut. Aku ingin merefresh otakku untuk mundur ke belakang sejenak mengenang masa sekolahku. Ada yang bilang masa sekolah itu menyenangkan, bukan ada sih tapi banyak. Aku jelas sangat mengiyakan pendapat tersebut. Bahkan, Om Chrisye pun membuat lagu tentang sekolah yang judulnya pun kalian sudah sangat familiar mendengarnya. Cerita di masa sekolah, bagi yang suka menulis di diary atau buku curhatan, bisa habis berbuku-buku karena merekam segala hiruk-pikuk sekolah, walaupun kebanyakan hanya tentang melihat kakak kelas yang ganteng/cantik tak terkira, tapi itu membuat kehidupan di sekolah bervariasi. Si kutu buku, si jail, si biang gosip, si alim, si keren, siapa saja yang mendapat kehormatan mendapat julukan-julukan tersebut tersedia di sekolah. Meskipun ada satu penyakit di sekolah yang mungkin di semua sekolah pun mengalaminya, si Anak Nakal. Julukan ini tampaknya memang berada di posisi teratas dari semua julukan karena kalau kata temanku sih “sekolah itu, kalo nggak ada anak nakalnya nggak imbang, hampa sepi gitu”. Aku agak kurang sependapat tapi kalau dipikir ya ada benarnya celetukan itu. Anak nakal di sekolah itu seperti menganut sistem kerajaan, jikalau yang bandel satu ini udah lulus, jangan tunggu barang sebulan, besok saja sudah ada yang menggantikan posisi ini, lengkap dengan para kabinet-kabinetnya(baca=geng). Tapi itu biasa, yang penting kita tetap ceria dan bersenang-senang dengan teman sekelas selama Yakuza itu tidak mengganggu kita. Aku rindu masa sekolah adalah karena, meskipun kegiatannya sepertinya monoton, dimana hanya masuk pagi-belajar-istirahat-belajar-kamar kecil-istirahat-belajar-pulang, seperti ada yang merekatkan kita dengan satu sama lain. Misal ketika belajar, ada yang ditunjuk gurunya untuk menjawab pertanyaan dan dia tidak bisa menjawab, maka riwayat dia pasti akan habis ketika istirahat karena akan menjadi bahan ‘bully’ mereka. Atau ketika baru masuk kelas langsung ajang ‘bully’ diadakan karena tim sepakbola jagoannya semalam kalah tarung. Bully meskipun ini perbuatan yang kurang baik bagi si penderita, tapi bagi kami ‘bully’ adalah ajang untuk mempermalukan teman, ah tidak ajang untuk saling melekatkan pertemanan kita. Agak absurd sih tapi memang itu adanya. Dan satu lagi yang tidak boleh dilewatkan dimasa sekolah adalah ‘cinlok’. Cinlok itu apasih? Ya cinlok adalah cinta lokasi. Mungkin karena satu sekolah, satu seperjalanan ketika pulang, atau satu kelas. Ya, satu kelas ini nampaknya tidak bisa terelakkan. Sudah banyak track record teman-temanku yang mengidap cinlok satu kelas ini. Entah apa sebabnya tiba-tiba si dia dengan si dia sudah menjalin hubungan. Duh, padahal baru beberapa bulan satu kelas, sudah memproklamirkan status. Sungguh hebat sekali yang namanya virus merah jambu ini, membuat semua orang bahkan rela untuk berpeluh-peluh demi mendapat perhatian dari sang idaman hati. Jujur saja aku pun pernah mengalami hal seperti itu. Bahkan, hal itu sudah biasa sekali karena ketika aku SMP pun aku mengalami hal serupa. Mau bagaimana lagi, ibarat kata orang ‘anak kecil masih labil’. Ya itulah, aku sempat cinlok dengan seseorang sampai akhirnya sama-sama untuk mengakhirinya karena tidak sepaham. Namun, setelah aku mulai mempelajari, memahami, dan mendalami ilmu agama, aku mengerti bahwa akan ada saatnya untuk seperti itu. Jadi ketika kuliah sekarang pun, ketika aku mengalami virus merah jambu itu lagi, aku berusaha untuk menutupinya rapat. Ah, aku membahas ini terlalu jauh. Masih banyak yang ingin ku ingat-ingat, tapi mungkin pada post yang akan datang. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
;